Sebelumnya, saya katakan terlebih dahulu bahwa saya menulis ini secara telat, bukan saat ramai-ramainya kasus Lady Gaga ditolak konsernya, bukan karena takut menghadapi berbagai cercaan dan debat dengan orang, melainkan karena saya baru saja membuat blog ini sebagai blog untuk menuliskan pendapat-pendapat saya.
So, saya mulai dengan apa yang saya lihat dari Lady Gaga. Bagi saya pribadi, Lady Gaga adalah seorang penyanyi internasional dengan lagu-lagu yang sangat menarik, Lagunya yang pertama kali saya tahu adalah Poker Face, dan lagu ini keren. Kemudian lagu ini disusul dengan Paparazzi, Just Dance, Telephone, Alejandro, sampai Judas. Tidak hanya satu, tai beberapa lagu Lady Gaga telah diakui dunia musik internasional dan masuk ke tangga lagu dunia. Hal ini pula yang membuat dia menjadi makin terkenal.
Kemudian, saya pun mengetahui bahwa Lady Gaga ini memasukkan beberapa paham aneh (saya tidak tahu apa nama yang tepat untuk hal ini) ke dalam lagu dan terutama video klipnya. Ada yang berkata bahwa kacamata dengan satu lensa saja menandakan 'all seeing eye', begitu pula lantai kotak-kotak dalam beberapa video klipnya menggambarkan hal lainnya.
Setahu saya, di Indonesia pun ada musisi yang memasukkan berbagai macam simbol tersebut ke dalam karya musik dan video klipnya. Sebut saja AD dan manajemennya. Ketika saya melihat fakta ini dan hanya konser Lady Gaga yang ditentang, kok saya merasa tidak adil ya? Hal ini makin terasa ketika AD menyelenggarkan konser besar-besaran bersama para musisi lain beberapa waktu lalu.
Oke, untuk masalah kostum, Lady Gaga memang sering tampil aneh, terlalu seksi, dan seronok. Namun hal ini sebenarnya sering pula kita lihat dalam konser-konser dangdut, bahkan di televisi. Jadi, menurut saya, salah kalau masalah seksi-seksian ini menjadi bagian penolakan konser Lady Gaga.
Finally, saya hanya seorang penikmat musik, tanpa mempedulikan segala macam hal di balik musik-musik tersebut, termasuk pesan-pesan aneh, dll. Dan sekali lagi, menurut saya, konser ya konser aja, nggak perlu gontok-gontokan sampai emosi untuk melarang konser itu.
No comments:
Post a Comment